terkapar….sementara…..
Langit masih menampakan kain
sutra biru berenda
syahdu……
Di bawahnya bersusun angin yang meniup keteduhan
Tangga menuju pintuMU…
Telah aku sandarkan pada…
telaga bertepi untaian bulu gagak…
sementara aku biarkan mandi
didalamnya
Aku terbangkan dengan nafas yang
membulat
sendiri”
Atau aku yang hanya berani……
Mengayuhkan perahu berlayar getir
Berpilar duka lara
Sauh yang hanya untuk miliku
Tertambat pada bingkai hari yang
menjauh
Sementara peluhpun memburu tepi
tiada akhir
Aku lontarkan gemuruh nyanyian pilu
Agar terasa lega apa yang masih di
tengah awan mendung
Aku coba mengaitkan pada seribu
bidadari
Bermandi air sorga penuh warna
Tapi kembali, aku terjaga
Di tepi peraduan yang hampa
menista
Aku kembalikan pula sebuah hasrat
Meraut ujung senja berlatar roda
jaman bergigi tajam Telikunglah aku…hingga penuh
makna.