Sabtu, 28 Desember 2013

Sebening Embun Pagi



Setitik embun dalam dinginya pagi
Secerah sang surya dalam hangatnya mimpi
Senyum indah bagai buana nan menggoda
Sehalus dekapan walau dalam suara

Kicau burung meriuh menawarkan rasa
Dalam lantunan lagu ia tenggelam dalam asa
Bak mawar yang ranum bertabur jingga
Harumnya mendamaikan sejuta lara

Suara itu hadirkan tawa dalam kesendirianya
Mencair dalam suasana menyatu dalam kata
Bayangan itu membangunkan sepi dalam rasa
Seolah menyimpan sekelumit harapan pada sang masa

Putih yang ingin disematkan pada waktu yang berlalu
Kehilangan secuil rasa yang dulunya tak ingin ada
Tetap kepadanya cerita ini akan tertuju
Walau hanya sekedar tuk berbagi rasa jemu

Dalam genggaman masa tiada yang peduli walau merasa
Bukan pada kesempatan keindahan ini menemui sang malam
Melainkan sebuah keikhlasan diantara damai yang tercurahkan
Dan memilih sebuah episode mimpi yang mungkin berakhir dipagi hari

Saat pelangi meminjamkan warna tuk melukiskan keindahan
Tergambarkan mega nan membiru dan bertelaga rindu
Tersimpan kelembutan kasih dalam muara harapan
Sebening embun pagi ia tercipta tuk sang pencinta



Minggu, 06 Oktober 2013

MOVE ON

Setelah disaat masa lalu menjelma impian tuk masa depan
Menoreh asa dalam setiap langkah dan mimpi malam
Menyongsong sang surya tuk terus bersinar dalam hari
Bergelora semangat jiwa tuk terus berkarya dan berdikari

Satu persatu usaha demi usaha tercipta lagi
Dan tanpa ragu tuk mengulang semua
Demi cita-cita yang selalu tertanam dalam hati
Walau peluh seakan lemah dan tak berdaya

Protes pada kenyataan yang tak diharapkan
Mendekap bayang yang dulu selalu dinanti
Senyum itu yang dulunya membawa pada impian
Kini sirna bersama kelamnya hari yang sepi

Masih dalam pilu yang tak kunjung usai
Mencoba bangkit dan menemukan dirinya
Namun tiada kisah yang sama dan abadi
Hanyalah takdir yang kini berdiri pada rasa

Keangkuhan itu kurasakan ada pada sosoknya
Jarang dimengerti arti kisah yang dijalani
Begitu misterius untuk ku pahami maknanya
Kesal menyentuh pada jenuh yang tak kunjung damai

Aku hanyalah sosok yang merindukan dekapan
Kasih sayang yang tulus dan bukan sebuah tujuan
Cinta yang berbicara pada kenyataan
Dan setia disetiap langkah dan perjalanan....

Selasa, 27 Agustus 2013

Nyanyian Sukma

Di dasar relung jiwaku Bergema nyanyian tanpa kata;
sebuah lagu yang bernafas di dalam benih hatiku,

Yang tiada dicairkan oleh tinta di atas lembar kulit ;
ia meneguk rasa kasihku dalam jubah yg nipis kainnya,
dan mengalirkan sayang, Namun bukan menyentuh bibirku.

Betapa dapat aku mendesahkannya?
Aku bimbang dia mungkin berbaur dengan kerajaan fana
Kepada siapa aku akan menyanyikannya?

Dia tersimpan dalam relung sukmaku
Kerna aku risau, dia akan terhempas
Di telinga pendengaran yang keras.
Pabila kutatap penglihatan batinku

Nampak di dalamnya bayangan dari bayangannya,
Dan pabila kusentuh hujung jemariku
Terasa getaran kehadirannya.
Perilaku tanganku saksi bisu kehadirannya,
Bagai danau tenang yang memantulkan cahaya bintang-bintang bergemerlapan.

Air mataku menandai sendu
Bagai titik-titik embun syahdu
Yang membongkarkan rahsia mawar layu.

Nyanyian itu lebih semerbak wangi daripada melati:
Suara manakah yang dapat menangkapnya?
Kidung itu tersembunyi bagai rahsia perawan suci,

Getar nada mana yang mampu menggoyahnya?
Siapa berani menyatukan debur ombak samudra dengan kicau bening burung malam?
Siapa yang berani membandingkan deru alam, Dengan desah bayi yang nyenyak di buaian?
Siapa berani memecah sunyi
Dan lantang menuturkan bisikan sanubari
Yang hanya terungkap oleh hati?
Insan mana yang berani melagukan kidung suci Tuhan?

JADILAH LENTERAKU


Bila cinta segenap perasaan
Tentu kau kan tau jalan
Apa artinya kesetiaan
Pasti sakit dalam penantian

Bila cintamu pasti hanya untukku
Jagalah walau hanya di mayaku
Janji yang kau berikan
Bukan untuk kebebasan

Jika nanti kita di pertemukan
Masihkah kau terima kenyataan
Inilah aku dengan segala kekurangan
Meski renta cintaku tetap tak berkesudahan

Jika ini kau rasakan..
Maka itulah sakitnya penantian
Aku kan terus membuktikan
Cinta yang kau tunggu dalam kenyataan

Kaulah kekasih pujaan
Sungguh hadirmu ku nantikan
Jadiah lenteraku dalam kehidupan
Dalam dunia dan keabadian.

UNTUKMU YANG DISANA


Terkadang ku menangis jika mengingatmu
Merasa tak sanggup jika harus kehilanganmu
Karena ku jemu
Karna ku lelah menapaki jalan rindu

Dan yang terasa hanya sesak di dada
Yang terus mendera membuatku tersiksa
Berharap cintaku bisa dalam logika
Merengkuhmu dalam peluk bahagia

Terlalu sakit untukku pendam sendiri
Begutu pahit kenyataan yang harus ku hadapi

Aku sendiri
Terpenjara dalam rindu yang tak kunjung ku mengerti
Harus ku sebut apa namamu dalam cinta

Andaikan kau tau
Cintaku melebihi benci yang membara
Sayangku melebihi sakit yang kau cipta

Aku tak berdaya
Aku lelah

Aku mati rasa

Kamis, 01 Agustus 2013

LAMUNAN

Badai di luar sana mengoyak lamunan
Ku menatap kerlip sisa air hujan
Yang tertinggal didaunan
Tersorot lampu taman

Angin memburu kencang
Memporak porandakan keheningan
Sesekali bunyi mengejutkan
Jatuh dari atas bangunan

Serentak lamunanku tertahan
Saat ku menanti dirimu datang
Dengan membawa kasih sayang
Begitu bising detak tak beraturan

Andaikan
Hanya bisa mengandaikan
Hanya bisa berhayal kau dalam pelukan
Betapa indahnya jika cinta berujud kenyataan.

Sunyi Dan Luka



Sunyi…!!!
Tirainya hanyalah hijab,
dinding yang diselimuti dingin dan gelap
Durinya, kemarung sepi
Musiknya, alunan nada-nada sedih
Sayapnya, awan hitam bercampur mendung tebal
Rasanya, luka bathin yang semakin dalam

Luka…!!!
Taringnya berubah duri tajam yang siap menusuki jantung
Buahnya bathin yang tercabik,
Sanubari yang di iris kecil-kecil,
Menganga tanpa nanah dan darah,
Derita samar tak berwarna,

Lalu, jatuh tersungkur di belahan hati sendiri
Di sekitar belukar taman sunyi, terhempas.
Jeritannya, kristal bening yang terus mengalir
Setetes,
Setetes,
Terus terisak,
Hening tanpa suara

Sabtu, 27 Juli 2013

Memburu KaruniaMu

Aku kembali
terkapar….sementara…..
Langit masih menampakan kain
sutra biru berenda
syahdu……
Di bawahnya bersusun angin yang meniup keteduhan
Tangga menuju pintuMU…
Telah aku sandarkan pada…
telaga bertepi untaian bulu gagak…
sementara aku biarkan mandi
didalamnya

Aku terbangkan dengan nafas yang
membulat

Agar menjauh dari “cermin miliku
sendiri”
Atau aku yang hanya berani……
Mengayuhkan perahu berlayar getir
Berpilar duka lara

Sauh yang hanya untuk miliku
Tertambat pada bingkai hari yang
menjauh
Sementara peluhpun memburu tepi
tiada akhir
Aku lontarkan gemuruh nyanyian pilu
Agar terasa lega apa yang masih di
tengah awan mendung
Aku coba mengaitkan pada seribu
bidadari
Bermandi air sorga penuh warna

Tapi kembali, aku terjaga
Di tepi peraduan yang hampa
menista
Aku kembalikan pula sebuah hasrat
Meraut ujung senja berlatar roda
jaman bergigi tajam Telikunglah aku…hingga penuh
makna.

Jumat, 26 Juli 2013

Tangisan Malam

Tangisan malam, membawa rinduku
d'relung jiwa..

Mendekap terasing dalam sepi,
mengecap pahit sirup yg d'tuang
Meninggalkan bekas dalam coretan
kertas kosong...

Tangisan malam, membawa rinduku
d'dasar hati..

Menyikap tabir k'kosongan yg lama
tiada penghuni...

Meninggalkan goresan dalam dinding
keteguhan Tangisan malam, membawa rinduku
d'palung asamara..

Meraih penuh peluh, menggapai penuh
cita...

Meninggalkan jejak serpihan" cinta yg
tersisa.

Tangisan malam.. dengan segenap
asa yg ku punya...

Tiada setetespun air mata yg
mengindahkan pesona
Meninggalkan senyum harapan yg
merona...

Selasa, 23 Juli 2013

PERNAHKAH KAU MENYADARI

Ketika perjalanan terpenggal hari
Pernahkah kau menyadari
Akan ketulusan ini
Hingga kau balas dengan seribu luka hati

Pernahkah kau memikirkan
Bagaimana rasa yang ku singkirkan
Segala dari kebencian 
Dan masihkah kau ragukan

Aku menelusuri sisa hujan
Ku punguti rinai bertebaran
Mencari sebutir mutiara
Yang hilang di telan dusta

Pusara rindu yang kau lupakan
Masih merah segar di ingatan
Kala kau goreskan perpisahan
Tanpa tau kejelasan

Pusara cintaku tercampakkan
Di terpa ombak garang mengkibaskan
Hingga aku jatuh di lembah kesunyian
Dengan beribu ratap penyesalan

Mengapa kau datang
Menoreh luka semakin dalam
Mengapa kau bawa aku terbang
Jika kau jatuhkan di tengah lautan kelam.

Senin, 22 Juli 2013

AKHIR DARI CINTAMU


ketika aqu terjerat dlm gelapnya kesunyian 
tak da cinta tak ada harapan
sedih dan pilu yg aq rasakan
"Aq sendiri" Aku sendiri" dan "aq sendiri''
kata yg slalu terangkai di hati
ku coba tuk mlgkah pergi dan kucoba tuk brlari
tak ada cahaya di gelapnya sunyi
ini kah akir dr semuanya...???

Ketika aq termangu dlm keputusan
ketika aku terdiam dlm kegelapan
kau dtg menjemput dgn seberkas cahaya di tgn
menyelamatkan aq dr gelapya kesunyian.

Kau pegang erat tanganku
kau dekap erat tubuhku
kau rangkaikan sebait puisi cinta utkku
dan kau hadirkan surga cinta dihadapanku
dlm hatiku terukir namamu
dlm mimpiku terbayang wajahmu
dlm mataku terpancar manisnya senyummu.

Ketika aku tersenyum bahagia di samudra cintamu
ku lempar aq ke dasar sunyi hatiku
kau ajarkan aku tersenyum dan kau ajarkan aq bersedih
kau berikan aq cinta kau berikan aq dusta
kau rajut mimpiku, dan kau buang harapanku.

Sabtu, 13 Juli 2013

Masa lalu cinta


Laksana bintang yang ingin ku lupakan

Gemerlap cahaya yang masih menyusup relung jiwa

Kembali dan terus datang mengoyak selembar perasaan

Kegagalan sang malam dinuansa cita



Labuh ku hanya kenangan pahit yang telah berlalu

Masih dan selalu melukai hati miris tak henti

Pedih tersiksa bersatu menyudutkan masa lalu

Bersamanya adalah rangkaian asa yang telah mati



Masih berdiri dengan sisa nafas yang dulu untukmu

Menjemput takdir dijalan sepiku

Do’a dan semangat yang setia selalu

Dan mengubur semua memori bersamamu ,,,

……..23 September 2010…..

Jumat, 12 Juli 2013

Hiasan rindu


Hadiah terindah hari ini adalah senyumu
Kesan yang istimewa adalah waktu bersamamu
Kehangatan pelukkmu masih ku rasakan kini
Dekapan mesra selalu lekat dalam hati

Mekar dalam rindu ku selalu mengenangmu
Tak ingin gugur walau kering pasti meghampiri
Tetap ingin bersama dalam hari yang semakin berlalu
Menuai kasih dalam hati yang selalu sepi

Tiada yang benar sementara hasrat menggelora
Tiada yang salah semata kesenangan itu ada
Ku tak ingin befikir lebih dalam
Karena keindahan itu ku mampu tuk tersenyum

Engkau datang membawa seutas kasih yang ku rasa
Walau terkadang hening namun engkau masih ada
Bahasamu selalu ku rindu dalam sapa
Sekedar menghilangkan sesak dan rindu didada

Tiada kepastian dalam tanya engkau siapa
Seperti mendung yang datang tanpa hujannya
Bila angin berhembus dan menghapuskannya
Dan perih pasti datang dalam rindu yang tersisa

Detak jantung seakan bercerita esok hari
Bersamamu hari ini akan menjadi kenangan yang abadi
Manis bibirmu hanya akan membekas dalam hati
Dan kisah ini kan jadi memori indah yang tersimpan dalam mimpi.....

Bukan harapan…


Rasa ini masih ada dan selalu ada
Ku takut kehilangan tapi tak mungkin memiliki
Perasaan kadang tak menentu adanya
Diantara keinginan dan keadaan seperti ini

Ku resah….ku tersiksa karena rahasiamu
Ku gundah….ku merana dengan dinginmu
Hari yang berlalu kulalui bersamamu
Tapi gelisah selalu ada dalam diriku

Ku hanya ingin bersamamu
Walau tanpa sesuatu yang ingin ku tau
Ku hanya ingin bersamamu
Walau hanya sekadar melewati waktu

Ku tak menginginkan ini cinta
Bahkan rasa yang mungkin istimewa
Namun hanya rindu yang ku rasa
Dan bersamamu adalah kebahagian yang nyata

Andai engkau tak membuka cerita itu
Mungkin ku tak akan merasakan hal ini
Kini entah apa yang akan ku tuju
Karena engkau membisu dan tak ku mengerti

Menghindarimu adalah berat untukku
Tak mengingatmu adalah tugas sulit bagiku
Semakin bingung dan stupid
Mengikuti perasaan yang aneh dan limit…

Rahasia malam



Bukan berharap pada mentari kala pagi
Bukan pula berhayal pada langit berlapis mendung
Hanyalah setitik merdu suara bening itu
Yang ada disetiap getaran angin yang menyusup rindu

Adakah sejenak tawamu bersamaku
Menghiasi mega-mega dan iringi waktu
Bilakah bahagia datang saat itu
Menepak dahaga penantian yang satu

Kupaparkan rona walau hanya kiasan
Sandarkan asa bak melati menyambut embun
Tak ingin diam dalam gejolak yang kian ranum
Dimanakah kudapatkan labuh yang bisa menuntun….

Engkau siapakah engkau….
Dia dan dimanakah dia,,
Kabutmu alangkah tebal nan gelap
Dan masih sembunyikanmu dalam rahasia waktu,,

Semakin meronta tiada sapa yang ku terima
Kernyit tak lagi bisa berbicara pada rasa
Berdo’a hanyalah saja yang bisa ada
Berusaha tiada tau cara dan bagaimana….

Sabar yang mungkin bersahaja
Terima walau lara dan sedikit tawa
Esok ,,lusa ,, dan ntah sampai kapan
Hadirmu kan ada dalam siang dan malam….